Pemprov Jawa Tengah Harus Kembangkan PLTS
Anggota Komisi VII DPR RI, Ridwan Hisyam. Foto : Tasya/Man
Anggota Komisi VII DPR RI, Ridwan Hisyam berharap Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan beberapa provinsi lainnya untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan. Mengingat konsep Indonesia ke depan adalah kemandirian energi dengan target bauran sebanyak 23 persen pada tahun 2025 mendatang.
“Jawa Tengah serta beberapa daerah lainnya dengan kondisi alamnya sangat memungkinkan untuk melakukan pengembangan PLTS. Pasalnya di Pulau Jawa, hanya Jawa tengah yang tidak memiliki sumber energi. Memang ada blok Cepu, tapi hanya sepertiganya, sementata dua per tiganya ada di Jawa Timur,” ujar Ridwan dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Di Jawa Timur sendiri, lanjut Ridwan, ada sekitar 14 blok minyak dan gas bumi (Migas), sehingga tak heran jika Jawa Timur disebut lumbung energi. Sedangkan di Jawa Barat, ada energi batu bara dan air. “Jawa tengah sendiri yang belum memiliki sumber energi. Oleh karena itu menurut saya, Jawa tengah harus bisa mengembangkan potensi tersebut,” ucapnya.
PLTS ini selain sangat murah didapat, karena hanya mengandalkan tenaga surya atau tenaga matahari, EBT ini juga tergolong ramah lingkungan. Presiden sendiri sudah merencanakan mengembangkan EBT sejak beberapa waktu lalu, yakni saat lawatannya ke Dubai dengan mengunjungi beberapa perusahaan pengembang tenaga surya. Jika Jawa Tengah ingin mengembangkan PLTS, maka tidak perlu lagi menunggu batubara dan gas yang didatangkan dari daerah lain.
“Alam Jawa Tengah dan kondisi lingkungannya sangat memungkinkan untuk itu tapi belum ada yang jalan. Menurut saya, untuk bisa melakukan itu semua, tidak perlu menunggu dari pusat, tapi bisa inisiatif pemprov sendiri dengan menggandeng pihak swasta dan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). Kalau BUMDes diarahkan sebagai leader untuk pengembangan PLTS, maka Jateng akan bisa mandiri dalam energi,” papar politisi Fraksi Partai Golkar.
Sementara itu Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwi Atmoko mengaku, pihaknya siap mengembangkan PLTS, mengingat energi baru dan terbarukan tersebut termasuk ramah lingkungan dan bisa mengatasi efek rumah kaca yang berdampak pada climate chage.
Dijelaskannya, penggunaan tenaga surya sebagai sumber energi alternatif sejatinya telah dilakukan sejak lama. Selain untuk penerangan, juga untuk pembuatan garam salah satunya. Hanya saat ini dikemas lebih maju, lebih modern dan lebih praktis. Namun untuk mengembangkan itu semua, butuh aturan main yang jelas, kebijakan yang jelas, serta penganggaran yang mencukupi. Sehingga bisa mendorong pihak swasta untuk bisa turut serta mengembangkan penggunaan tenaga surya sebagai sumber energi. (ayu/es)